Sepeda listrik makin populer, terutama di kota-kota besar seperti Bali. Tapi, di balik popularitasnya, ada banyak mitos sepeda listrik yang bikin orang ragu untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan ini.
Sebagai pengguna sepeda listrik, aku sering mendengar berbagai anggapan yang kurang tepat. Nah, kali ini aku bakal membahas 7 mitos sepeda listrik dan meluruskan faktanya.
Mitos 1: Sepeda Listrik Sama dengan Motor Listrik

Banyak orang mengira mitos sepeda listrik ini benar, bahwa sepeda listrik dan motor listrik itu sama. Padahal, keduanya punya perbedaan mendasar. Sepeda listrik biasanya punya pedal, jadi kalau baterai habis, kita masih bisa gowes manual. Motor listrik? Ya jelas nggak bisa dikayuh. Selain itu, sepeda listrik umumnya punya batas kecepatan yang lebih rendah dibanding motor listrik dan lebih fleksibel dalam penggunaannya.
Mitos 2: Sepeda Listrik Lambat dan Tidak Bertenaga
Dulu, aku juga sempat mikir kalau sepeda listrik itu pelan banget. Tapi ternyata, banyak model yang bisa mencapai kecepatan hingga 40-50 km/jam, tergantung spesifikasinya. Faktor utama yang menentukan performa sepeda listrik adalah motor dan kapasitas baterainya. Jadi, kalau kamu butuh yang lebih ngebut, pilih yang punya tenaga lebih besar. Ini salah satu mitos sepeda listrik yang perlu diluruskan.
Mitos 3: Sepeda Listrik Tidak Bisa Digunakan Saat Hujan

Ini mitos sepeda listrik yang sering bikin orang ragu beli sepeda listrik. Padahal, kebanyakan sepeda listrik modern sudah dilengkapi perlindungan terhadap air, minimal tahan cipratan. Memang sih, nggak disarankan menerjang hujan deras atau banjir, tapi kalau cuma gerimis atau jalanan basah, aman-aman aja asal tetap hati-hati.
Mitos 4: Baterai Cepat Rusak dan Mahal
Baterai adalah komponen penting dalam sepeda listrik, dan banyak orang berpikir kalau baterainya gampang rusak. Faktanya, kalau dirawat dengan benar, baterai sepeda listrik bisa bertahan 3-5 tahun. Kuncinya adalah menghindari pengisian daya berlebihan dan tidak membiarkan baterai kosong terlalu lama. Soal harga? Memang nggak murah, tapi dibanding biaya bensin dan perawatan motor konvensional, tetap lebih hemat. Mitos sepeda listrik seperti ini sering membuat orang ragu padahal tidak benar.
Mitos 5: Sepeda Listrik Tidak Ramah Lingkungan
Ada anggapan kalau sepeda listrik nggak benar-benar ramah lingkungan karena masih butuh listrik untuk mengisi daya. Tapi kalau dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil, emisinya jauh lebih kecil. Ditambah lagi, banyak negara sudah mulai menggunakan energi terbarukan untuk pembangkit listrik, jadi sepeda listrik tetap jadi pilihan lebih hijau. Ini salah satu mitos sepeda listrik yang sering disalahpahami.
Mitos 6: Menggunakan Sepeda Listrik Butuh SIM dan Pajak
Ini sering banget jadi pertanyaan. Apakah sepeda listrik perlu SIM dan pajak? Jawabannya tergantung aturan di masing-masing daerah. Di Indonesia, sepeda listrik dengan kecepatan terbatas dan masih memiliki pedal biasanya tidak memerlukan SIM atau pajak. Tapi kalau sudah mendekati kategori motor listrik, bisa jadi ada regulasi tertentu yang harus diikuti. Mitos sepeda listrik ini perlu diluruskan supaya tidak membingungkan calon pengguna.
Mitos 7: Sepeda Listrik Tidak Bisa Digunakan di Jalan Raya

Banyak yang mengira mitos sepeda listrik bahwa sepeda listrik cuma boleh dipakai di trotoar atau jalur sepeda. Faktanya, sepeda listrik bisa digunakan di jalan raya selama mengikuti peraturan lalu lintas yang berlaku. Selalu pastikan untuk menggunakan helm, mengikuti batas kecepatan, dan tetap berhati-hati di jalan.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apakah sepeda listrik bisa digunakan untuk perjalanan jauh?
Tergantung kapasitas baterainya. Sepeda listrik dengan baterai besar bisa menempuh jarak 50-100 km sekali charge.
2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya baterai sepeda listrik?
Biasanya sekitar 4-6 jam, tergantung jenis baterai dan kapasitasnya.
3. Apa yang harus dilakukan jika sepeda listrik kehabisan baterai di jalan?
Kalau masih punya pedal, tinggal gowes manual. Tapi kalau nggak, ya harus cari tempat untuk mengisi daya.
4. Apakah sepeda listrik cocok untuk daerah berbukit?
Cocok, asal memilih sepeda listrik dengan motor yang cukup kuat. Biasanya, model dengan tenaga di atas 500W lebih cocok untuk medan berbukit.
5. Dimana bisa membeli sepeda listrik berkualitas di Bali?

Kalau kamu mencari sepeda listrik berkualitas di Bali, kamu bisa mengunjungi dealer resmi Ofero Bali:
1 thought on “7 Mitos Sepeda Listrik yang Harus Kamu Ketahui”