Apa saja Rumus Daya Listrik? Sebagai orang yang (kadang-kadang) merasa sok paham soal listrik—apalagi pas lihat tagihan PLN naik mendadak—gue akhirnya nyadar kalau ngerti rumus daya listrik itu penting banget. Nggak cuma buat anak IPA atau teknisi, tapi juga buat kita yang sehari-harinya hidup bareng peralatan elektronik.
Nah, di artikel ini gue mau share 5 rumus daya listrik yang menurut gue wajib banget lo tahu. Tenang, bahasanya nggak bakal ribet kok. Gue bakal jelasin satu-satu dengan contoh yang relate banget sama kehidupan sehari-hari.

Langsung aja kita mulai.
Apa Itu Daya Listrik?
Sebelum masuk ke rumusnya, yuk kita kenalan dulu sama apa itu daya listrik.
Daya listrik adalah besarnya energi listrik yang digunakan per satuan waktu. Satuannya adalah Watt (W). Nah, untuk tahu besarannya, kita perlu pakai yang namanya rumus daya listrik.
1. Rumus P = V × I
Penjelasan
Ini rumus daya listrik paling dasar dan paling sering dipakai.
P = daya (Watt)
V = tegangan (Volt)
I = arus (Ampere)
Contoh
Gue punya kipas angin dengan tegangan 220V dan arus 0,5A.
Berarti dayanya = 220 × 0,5 = 110 Watt
Dari sini gue bisa tahu kipas itu mengonsumsi daya segitu per jam. Lumayan buat ngitung estimasi tagihan listrik bulanan.
2. Rumus P = I² × R
Penjelasan
Rumus daya listrik ini cocok banget buat lo yang pengen tahu efek dari arus listrik terhadap hambatan (resistansi). Rumus ini sering dipakai buat ngecek kenapa kabel bisa panas.
Contoh
Ada arus 2A lewat kabel dengan hambatan 4 ohm.
P = 2² × 4 = 16 Watt
Kabel itu nahan daya 16W. Kalau lo pakai kabel yang kualitasnya kurang oke, bisa-bisa meleleh. Solusi lebih aman? Pakai standar seperti yang diterapkan di OFERO BALI GATSU (Main Dealer Bali) yang udah paham soal keamanan kelistrikan.
3. Rumus P = V² / R

Penjelasan
Kalau lo tahu tegangan dan hambatan, ini rumusnya. Biasanya dipakai di rangkaian sederhana atau eksperimen kecil.
Contoh
Sumber tegangan 12V, hambatan 6 ohm.
P = 12² / 6 = 24 Watt
Gue sempat bahas ini juga waktu main ke OFERO BALI CANGGU, mereka juga pakai rumus ini buat cek efisiensi motor listrik.
4. Rumus P = W / t
Penjelasan
Ini rumus buat ngukur daya berdasarkan energi (Joule) dibagi waktu (detik). Biasanya muncul di pelajaran fisika atau soal-soal UN.
Contoh
Alat listrik menghasilkan 1000 Joule dalam 5 detik.
P = 1000 / 5 = 200 Watt
Rumus ini juga sering dipakai buat analisa kerja charger di tempat seperti OFERO BALI TABANAN, biar tahu mana charger yang efisien dan mana yang boros.
5. Rumus P = Energi (kWh) / waktu (jam)
Penjelasan
Nah, ini rumus daya listrik yang langsung nyambung ke dompet lo. Biasanya dipakai buat ngitung tagihan listrik rumah tangga.
Contoh
AC 1 PK (sekitar 750 Watt) gue pakai 8 jam sehari.
Energi = 0,75 kW × 8 jam = 6 kWh per hari
Kalau tarif listrik 1.500/kWh, berarti:
6 × 1.500 = Rp9.000 per hari
Bayangin kalau lo pakai tiap hari sebulan penuh = Rp270.000. Nggak heran makin banyak orang yang pindah ke motor listrik hemat daya kayak di OFERO BALI MENGWI yang udah terbukti efisien.
Kesimpulan
Dengan tahu rumus daya listrik, lo jadi bisa:
- Hitung daya alat rumah tangga
- Hindari kabel panas atau korsleting
- Cek efisiensi alat elektronik
- Hitung tagihan listrik
- Pilih alat hemat energi
Gue pribadi jadi lebih paham mana alat yang bikin tagihan naik dan mana yang irit. Lo juga bisa cek motor listrik dan solusi hemat energi lainnya di OFERO BALI SESETAN yang punya banyak pilihan motor listrik dengan efisiensi tinggi.

FAQ Seputar Rumus Daya Listrik
Apa beda Watt dan Watt-hour?
Watt itu daya sesaat (berapa cepat energi dikonsumsi), sedangkan Watt-hour itu total energi yang dikonsumsi selama waktu tertentu. 100W nyala 1 jam = 100 Wh.
Kenapa tagihan listrik naik padahal alatnya sama?
Mungkin durasi pemakaiannya lebih lama, atau ada alat yang tetap nyedot listrik walau standby. Misalnya TV, rice cooker, atau charger yang nggak dicabut.
Gimana cara tahu arus listrik alat elektronik?
Biasanya ada di label alatnya. Kalau mau lebih presisi, bisa pakai multimeter. Tapi hati-hati ya, pastikan tahu cara pakainya biar aman.