Pernah nggak sih ngebayangin naik motor listrik ke Gunung Batur? Jujur, awalnya gue juga agak ragu. Tapi karena penasaran banget sama sensasi naik motor listrik ke pegunungan, akhirnya gue putuskan buat nyobain langsung di tahun 2025 ini, pas teknologi kendaraan listrik makin canggih dan stasiun charging mulai banyak.
Persiapan Sebelum Berangkat
Sebelum berangkat, hal pertama yang gue lakuin adalah milih motor listrik yang punya tenaga cukup buat nanjak. Nggak semua motor listrik cocok buat medan berat kayak jalan ke Gunung Batur, jadi pastikan pilih yang punya torsi tinggi dan baterai tahan lama.
Kalau kamu belum punya motornya, kamu bisa cek beberapa dealer resmi seperti OFERO BALI GATSU (Main Dealer Bali), OFERO BALI CANGGU, OFERO BALI TABANAN, OFERO BALI MENGWI, atau OFERO BALI SESETAN buat dapetin motor listrik yang pas buat kebutuhan touring kamu.
Gue juga ngecek baterainya full, karena rute ke Gunung Batur lumayan panjang. Untungnya, sekarang udah ada beberapa titik charging di daerah Kintamani dan sekitarnya, jadi nggak terlalu was-was. Selain itu, gue bawa perlengkapan standar kayak helm, jas hujan, pakaian hangat (karena udara di atas bisa dingin banget), dan sarung tangan biar lebih nyaman.
Rute Menuju Gunung Batur
Gue berangkat dari Ubud karena jaraknya nggak terlalu jauh. Rutenya lewat Tegallalang terus naik ke arah Kintamani. Jalannya naik turun dan berliku, tapi view-nya bikin perjalanan nggak ngebosenin. Sepanjang jalan ada beberapa spot yang cocok banget buat berhenti dan foto-foto, apalagi pas udah deket Kintamani, latar Gunung Batur-nya cakep banget.
Kalau kamu dari Denpasar, bisa ambil jalur Gianyar – Tampaksiring – Kintamani. Jalannya mulus, tapi tetep harus waspada karena banyak tanjakan dan turunan tajam.
Pengalaman Naik Motor Listrik ke Gunung Batur
Hal paling kerasa waktu naik motor listrik adalah… sepi! Nggak ada suara mesin yang berisik, cuma angin dan suara alam sekitar. Rasanya tenang dan beda banget dari naik motor biasa. Yang bikin seneng, motor listrik yang gue pakai sanggup nanjak tanpa ngeden. Bahkan waktu jalan agak curam pun, tenaganya masih stabil.
Interaksi sama orang di jalan juga menarik. Banyak yang penasaran dan nanya-nanya soal motor ini, bahkan ada bapak-bapak yang bilang, “Motor listrik bisa naik ke Gunung Batur juga ya?” Wah, langsung berasa jadi duta teknologi.
Sampai di Gunung Batur
Begitu sampai di area parkir Gunung Batur, rasanya puas banget. Udara di sana sejuk, pemandangan danau dan gunungnya nggak ada lawan. Gue duduk sebentar sambil ngopi dan ngerasain momen itu—berhasil naik ke gunung dengan motor yang ramah lingkungan.
Menurut gue, motor listrik cocok banget buat petualangan kayak gini. Selain irit, kita juga nggak nyumbang polusi suara dan udara di daerah wisata yang masih alami.
Tips Buat yang Mau Coba
- Berangkat pagi biar jalanan masih sepi dan udara adem
- Usahakan baterai full sebelum naik, dan cek lokasi charging terdekat
- Gunakan mode hemat daya kalau ada, biar baterai awet
- Jangan ngebut, tetap sopan sama pengguna jalan lain dan jaga kelestarian alam sekitar
FAQ
Q: Motor listrik apa yang cocok buat ke Gunung Batur?
A: Pilih motor dengan torsi tinggi dan baterai minimal 3-4 kWh. Beberapa merk lokal sekarang udah punya fitur climbing mode juga. Bisa kamu cari di OFERO BALI GATSU (Main Dealer Bali) atau dealer lain yang dekat lokasi kamu.
Q: Apa ada charging station di sekitar Kintamani?
A: Iya, sekarang udah ada beberapa titik, terutama di area wisata. Tapi tetap disarankan isi baterai penuh sebelum berangkat.
Q: Gimana kalau kehabisan baterai di tengah jalan?
A: Banyak warga lokal yang punya genset atau bisa bantu charging darurat, tapi pastikan selalu siap dengan powerbank portable untuk kendaraan kalau memungkinkan.
Q: Worth it nggak sih naik motor listrik ke gunung?
A: Banget! Selain hemat biaya, kamu juga berkontribusi menjaga lingkungan. Dan sensasinya bener-bener beda dari naik motor biasa.
Penutup
Naik motor listrik ke Gunung Batur bukan cuma tentang gaya hidup modern, tapi juga soal pilihan cerdas buat masa depan. Rasanya puas, seru, dan pastinya jadi pengalaman yang nggak gampang dilupain. Kalau kamu penasaran juga, coba deh sesekali touring tanpa suara, dan rasakan bedanya.
Siapa tahu, setelah ini kamu jadi langganan naik motor listrik ke tempat-tempat seru lain!